Connect with us

Selayarnesia

Warisan Budaya Orang Selayar: Menggugat Eksistensi Atas Nama Identitas

Published

on

MASYARAKAT dan kebudayaannya merupakan dua sisi dari satu kenyataan sosial kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan secara dikotomis. Demikian pula tradisi sebagai salah satu wujud kebudayaan, merupakan penciri suatu masyarakat atau komunitas sehingga hal hal yang berhubungan dengan satu kebiasaan selalu dihubungkan dengan etnis tertentu.

Meskipun demikian, pengaruh modernisasi dalam berbagai aspek kehidupan dengan ragam suguhan sebagai tuntutan zaman, secara gradual memperkeruh otentitas budaya lokal hingga mengikisnya secara perlahan. Karena itu, jika tidak ada upaya ke arah pengenalan atas warisan budaya
sendiri, maka dapat dipastikan generasi masa depan akan kehilangaan identitas dan kebanggaan kulturalnya. Pada saat yang sama, sistem sosial sebagai bagian integral dari kebudayaan akan kehilangan roh atau berkembang tanpa pijakan yang jelas.

Sumber: Jurnal Jaffray

Ilustrasi. – Foto: Sampul Buku Pelautkah Orang Selayar/Croping-Selayarnesia

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Selayarnesia

Terlindungi: Kosa Kata Bahasa Selayar Yang Diawal Huruf A

Published

on

Konten ini dilindungi dengan sandi. Masukkan sandi Anda di sini untuk menampilkannya:

Continue Reading

Selayarnesia

Terlindungi: Kosa Kata Bahasa Selayar Yang Diawali Huruf B

Published

on

Konten ini dilindungi dengan sandi. Masukkan sandi Anda di sini untuk menampilkannya:

Continue Reading

Selayarnesia

Orang Selayar Tempo Doeloe Membuat Popcorn Sambil Nyanyi

Published

on

APAKAH anda adalah penyuka film-film bioskop dan sering nonton? Jika iya, pasti anda pernah mendengar atau mencicipi gurihnya Popcorn. Cemilan dari biji jagung ini yang belakangan populer di bioskop ini, ternyata sudah dikenal dan ada sejak abad XVI. Sejarah mencatat bahwa Popcorn telah diabadikan dalam diary Hernando Cortes (1485-1547), sang komando ekspedisi Kerajaan Spanyol dalam agresi penghancuran suku Aztec dan penguasaan Mexico abad XVI. Dalam diary itu disebutkan Popcorn adalah makanan Suku Aztec dan bahkan merupakan kelengkapan sebuah ritual persembahan kepada Dewa Air.

Masyarakat Kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan menyebut cemilan dari biji Jagung ini dengan Bente atau Lappo. Meski belum diketahui kapan orang Selayar mulai mengenalnya, namun dipastikan cemilan ini telah berusia lama karena menjadi kelengkapan ritual di daerah ini.

Cara membuatnya secara tradisional yakni memasukkan biji jagung kering ke dalam sekam (atau ampas kayu setelah digergaji) yang dibakar dan tunggu sejenak hingga mengembang ditandai ledakan kecil. Biji Jagung (atau biasa juga padi) yang telah mengembang dalam Bahasa Selayar disebut bente dan ledakan kecil dinamakan lappo’. Mungkin dari sinilah alasan penamaannya, seperti halnya Popcorn dari kata pop sebagai tiruan dari bunyi ledakan kecil dalam proses pembuatannya dan corn adalah jagung.

Lalu apa sisi menarik dari pembuatan Popcorn ala Selayar bernama Bente itu? Rupanya orang Selayar tempo dulu membuat Bente sambil menyanyikan sebuah lagu pendek. Lagu ini bermuatan do’a atau pengharapan agar kualitas bente ini hasilnya bagus saat pembuatan.

SA (59 Tahun) salah seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Kepulauan Selayar kepada Selayarnesia.com mengatakan dirinya meyakini keampuhan nyanyian ini untuk mengasilkan kualitas bente yang baik. Ia juga menuturkan bahwa dalam ritual Assurombasa dahulu (bahkan hingga kini, red), bente ini menjadi salah satu kelengkapannya.

Berikut ini adalah nyanyian saat seseorang atau kelompok membuat Bente atau A’bente, seperti dilantunkan SA:

Bente-bente barra’
Kombong kapasa
Mana’ rea
Janjang urammu
Pakonjo tongi bakka’mu
Sakopo-kopo

Nyanyian tersebut bermakna harapan agar biji Jagung yang dibakar mengembang seperti kapas dan beranak banyak seperti alang-alang. Juga berharap masing-masing biji jagung mengembang baik seperti lainnya.**

Continue Reading

Trending