FILSAFAT memiliki kedudukan penting yang berkontribusi untuk memberi berbagai alternatif jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul seputar peristiwa-peristiwa sejarah. Hal ini berangkat dari asumsi dasar bahwa para Filosof yang memosisikan manusia sebagai makhluk berbudaya, senantiasa memunculkan berbagai pertanyaan terhadap fenomena di sekelilingnya. Proses pemahaman komprehensif atas motif dan implikasi dari suatu peristiwa, itulah yang sesungguhnya memandu manusia menemukenali dan memberi makna atas sebuah realitas. Mengingat Filsafat Sejarah bertujuan untuk memperjelas dan menganalisis gagasan tentang suatu peristiwa, maka obyek kajiannya adalah kejadian masa silam.
Lingkup kajian mata kuliah Filsafat Sejarah dimulai dari pemahaman tentang filsafat dan sejarah, jenis-jenis filsafat sejarah, pengaruh filsafat terhadap penulisan dan pembelajaran sejarah, hingga berbagai pemikir filsafat sejarah. Dengan demikian, setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa memiliki pengetahuan dan pemhaman tentang kedudukan dan kontribusi filsafat dalam kajian sejarah serta para pemikir filsafat sejarah.
Metode pembelajaran perkuliahan Filsafat Sejarah dilakukan dalam beberapa model yakni ceramah (tatap maya, dikondisikan), presentasi, dan tugas terstruktur. Adapun sebaran materi perkuliahan selama 1 (satu) semester, dapat dilihat berikut ini.
Pertemuan I: Penjelasan tentang kontrak perkuliahan dan silabus; Pertemuan II: Pengertian Filsafat dan Sejarah; Pertemuan III: Penciri Filsafat Sejarah Reflektif dan Kritis; Pertemuan IV: Kontribusi Filsafat dalam Penulisan dan Pembelajaran Sejarah; Pertemuan V: Hukum dan Faktor Penggerak Sejarah; Pertemuan VI: Filsafat Sejarah Barat; Pertemuan VII: Filsafat Sejarah Timur; Pertemuan VIII: FIlsafat Sejarah Islam; Pertemuan IX: Ujian Tengah Semester (UTS); Pertemuan X: Pemikiran Sejarah G.W.F. Hegel; Pertemuan XI: Karl Marx dan Materialisme Historis; Pertemuan XII: Pemikiran Filsafat Benedetto Croce; Pertemuan XIII: Francis Fukuyama & The End of History and The Last Man; Pertemuan XIV: Muthada Muthahhari: Tiga Paradigma Sejarah; Pertemuan XV: Sejarah Sebagai Ilmu Profetik; Pertemuan XVI: Evaluasi Akhir Semester (UAS).
Sumber Bacaan Wajib:
Hasbullah, Moeflih dan Dedi Supriadi. (2012), Filsafat Sejarah. Bandung: Pustaka Setia.
Rahman, Abdul. (2015). Filsafat Sejarah. Makassar: Rayhan Intermedia.
Hegel, G.W.F. (2007). Filsafat Sejarah (Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bacaan Pendukung:
Ankersmit, F.R. (1987). Refleksi tentang Sejarah: Pendapat-pendapat Modern tentang Filsafat Sejarah. (Terjemahan Dick Hartoko). Jakarta: Gramedia.
Fukuyama, Francis. (2003). The End of History and The Last Man: Kemenangan Kapitalisme dan Demokrasi Liberal. Yogyakarta: Qalam.
Hartman, R.S. (Peny.). (2005). Hegel: Nalar dalam Sejarah. (Terjemahan Sallahudien). Jakarta: Teraju.
Magnis-Suseno, Franz. (1999). Pemikiran Karl Marx; Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme. Jakarta: Gramedia.
Sumaryono, E. (1993). Hermeneutik Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.
Kuntowijoyo. (2008). Penjelasan Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
- Sumber-sumber lain yang relevan dengan kajian ini
[Tim Pengajar Mata Kuliah Filsafat Sejarah pada Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar: Dr. H. Mustari Bosra, M.A, Dr. Ahmadin, S.Pd, M.Pd, dan Rifal, S.Pd, M.Hum]
You must be logged in to post a comment Login