“ATLANTIS: The Lost Continent Finally Found” (The Definitive Localization of Plato’s Lost Civilization – Indonesia Ternyata Tempat Lahir Peradaban Dunia), merupakan buah pena seorang Geolog dan Fisikawan Nuklir, Brazil bernama Prof. Arysio Santos.
Buku yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Hikmah Ubaidillah ini, diterbitkan oleh Ufuk Press pada Februari 2010. Mahakarya setebal 681 halaman ini, sebelumya telah terbit pada Nopember 2009 dan Januari 2010.
“Pernahkah terbetik dalam pikiran anda bahwa negeri yang anda diami sangat mungkin dulunya sebuah kekaisaran dunia yang menjadi sumber segala peradaban besar: Atlantis? Surga yang disebut-sebut oleh berbagai tradisi suci dunia?. Setelah melakukan penelitian selama 30 tahun dan menemukan bukti-bukti yang meyakinkan, Prof. Arysio Santos, Ph.D memastikan kepada dunia bahwa situs Atlantis adalah Indonesia. Ciri-ciri Atlantis yang dicatat Plato dalam dua dialognya berjudul ‘Timaeus’ dan ‘Critias’ secara mengejutkan, sangat cocok dengan kondisi geografis Indonesia”, demikian isi penggalan sinopsis buku ini.
Disebutkan pula buku ini bahwa Atlantis adalah negeri tropis berlimpah mineral dan kekayaan hayati. Namun kemudian segala kemewahan itu lenyap, tersapu bencana mahabesar yang memisahkan Jawa dari Sumatera, menenggelamkan separuh dari wilayah Nusantara. Gunung berapi Krakatau menjadi sumber bencana global tersebut yang diperkirakan terjadi 11.600 tahun lalu. Puncak dari bencana alam ini mengakhiri Zaman Es.
Buku ini terdiri atas 4 bab, masing-masing membahas: (1) Sejarah Atlantis yang sesunggunnya, (2) Kosmogram, Peta, dan Simbolisme Kuno, (3) Beragam Lokasi Atlantis, dan (4) Surga dan Atlantis Timur Jauh.
Tentang Prof. Arysio Santos
Penulis bernama lengkap Prof. Arysio Nunes dos Santos ini telah menulis dan memublikasikan puluhan judul buku dan artikel tentang sains dan enginering. Demikian pula karya-karya tentang subyek-subyek misterius seperti: mitologi, simbolisme, kimia, the Holy Grail, perbandingan agama dan lainnya. Ia mendedikasikan diri secara penuh pada studi terhadap karya-karya Plato dan tema Atlantis.(pb)