Connect with us

Books

Download Buku Gratis di Website Australian National University

Published

on

Kampus Australian National University. - Foto: Corporate.am.com.au/augstudy

AUSTRALIAN National University yang juga akrab disingkat ANU adalah salah satu universitas bergengsi yang banyak diminati serta menjadi pilihan belajar bagi calon mahasiswa. Kampus dengan motto dalam bahasa Inggris “First to learn the nature of things” ini,  berlokasi di Canberra, ibukota Australia.

Sebanyak 7 fakultas menurut Augstudy.com yang dapat menjadi pilihan calon mahasiswa di kampus negeri Kanguru ini. Fakultasnya terdiri atas: Seni dan Ilmu Sosial, Pusat Kajian Asia dan Pasifik, Bisnis dan Ekonomi, Teknik dan Ilmu Komputer, Hukum, Kedokteran, Biologi, dan Lingkungan, serta Ilmu Fisika dan Matematika.

Namun tahukah anda bahwa kampus bergengsi ini juga menyediakan fasilitas download buku gratis yang dapat diunggah siapa saja?. Pada sebuah menu bernama New Release di website Australian National University Press, tercantum banyak judul buku yang bisa didownload “Free for download” di samping dapat dibeli pada kolom “Buy”.

Beberapa judul buku di website ini tertanggal publikasi Maret 2020. Sebut saja di antaranya: “Acautious New Approach: Chines Growing Teilateral Aid Coorporation”, “Re-Imagining Japan after Fukushima”, “In from the Cold: Reflection on Australia’s Korean War”, serta banyak lagi koleksi lainnya.

Pada web ini tertulis sebuah penyampaian “Saat ini kami tidak dapat mengirim secara internasional, jika mungkin buku kami tersedia untuk dibeli melalui Amazon untuk pelanggan internasional. Karena pembatasan COVID-19 akan ada keterlambatan dalam pemrosesan dan pengiriman pesanan domestik”.

Jika anda tertarik mendownload buku-buku gratis tersebut, silahkan kunjungi laman webnya dengan cara klik DI SINI

 

Continue Reading
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Books

Membaca Buku Sosiologi Penjara

Published

on

SEBUAH buku yang cukup menarik, “Sosiologi Penjara”. Dunia sosial di penjara serta masalah-masalah sosial di balik jeruji besi tersebut terjelaskan dengan hampiran konsep masyarakat mikro kosmos-nya Donald Clemmer, institusi total ala Goffman, disiplinary institution milik Foucault, serta perspektif para narapidana yang melabeli penjara dengan istilah “Dunia Kotak”.

Jauh sebelum buku yang dikarang Sugeng Pujileksono ini hadir, sebuah karya Donald Clemmer bertajuk “The Parison Community” (1940) mencoba mendefinisi penjara sebagai proses dimana jiwa dan perilaku narapidana dikonstruksi oleh ciri sosial dan struktural kehidupan penjara. Bahkan dalam telaah kritiknya, Clemmer yang pernah melakukan riset di Penjara Menard Illonis itu, mengatakan bahwa penjara sebagian besar mengacaukan cita-cita sosial sebagai konsep dasar dari lembaga pemasyarakatan. Bahkan ia menggambarkan adanya cacat filosofis dalam konsep penahanan hukum.

Dalam buku Sosiologi Penjara ini, juga mengulas sejarah penjara yang berawal dari pusat-pusat kebudayaan tua dunia (Babilonia, Yunani Kuno, Roma, dan lainnya), sejarah penjara di Indonesia masa Tanam Paksa, masa menjelang berlakunya “Wetboek van Strafrecht voor Nedherlandsch Indie” (1918), priode Penjara Sentral Wilayah 1905-1921, periode kepenjaraan Hindia Belanda, pelaksanaan pidana masa Jepang, hingga sejarah tentang sistem penjara tersebut.

Spesifikasi Buku:

  • Judul Buku: Sosiologi Penjara
  • Pengarang: Sugeng Pujileksono
  • Penerbit: Intrans Publishing, 2017
  • Ukuran: 14 x 21 cm
  • Tebal: xiv + 228 hlm

Continue Reading

Books

Atlantis: The Lost Continent Finally Found

Published

on

“ATLANTIS: The Lost Continent Finally Found” (The Definitive Localization of Plato’s Lost Civilization – Indonesia Ternyata Tempat Lahir Peradaban Dunia), merupakan buah pena seorang Geolog dan Fisikawan Nuklir, Brazil bernama Prof. Arysio Santos.

Buku yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Hikmah Ubaidillah ini, diterbitkan oleh Ufuk Press pada Februari 2010. Mahakarya setebal 681 halaman ini, sebelumya telah terbit pada Nopember 2009 dan Januari 2010.

“Pernahkah terbetik dalam pikiran anda bahwa negeri yang anda diami sangat mungkin dulunya sebuah kekaisaran dunia yang menjadi sumber segala peradaban besar: Atlantis? Surga yang disebut-sebut oleh berbagai tradisi suci dunia?. Setelah melakukan penelitian selama 30 tahun dan menemukan bukti-bukti yang meyakinkan, Prof. Arysio Santos, Ph.D memastikan kepada dunia bahwa situs Atlantis adalah Indonesia. Ciri-ciri Atlantis yang dicatat Plato dalam dua dialognya berjudul ‘Timaeus’ dan ‘Critias’ secara mengejutkan, sangat cocok dengan kondisi geografis Indonesia”, demikian isi penggalan sinopsis buku ini.

Disebutkan pula buku ini bahwa Atlantis adalah negeri tropis berlimpah mineral dan kekayaan hayati. Namun kemudian segala kemewahan itu lenyap, tersapu bencana mahabesar yang memisahkan Jawa dari Sumatera, menenggelamkan separuh dari wilayah Nusantara. Gunung berapi Krakatau menjadi sumber bencana global tersebut yang diperkirakan terjadi 11.600 tahun lalu. Puncak dari bencana alam ini mengakhiri Zaman Es.

Buku ini terdiri atas 4 bab, masing-masing membahas: (1) Sejarah Atlantis yang sesunggunnya, (2) Kosmogram, Peta, dan Simbolisme Kuno, (3) Beragam Lokasi Atlantis, dan (4) Surga dan Atlantis Timur Jauh.

Tentang Prof. Arysio Santos

Penulis bernama lengkap Prof. Arysio Nunes dos Santos ini telah menulis dan memublikasikan puluhan judul buku dan artikel tentang sains dan enginering. Demikian pula karya-karya tentang subyek-subyek misterius seperti: mitologi, simbolisme, kimia, the Holy Grail, perbandingan agama dan lainnya. Ia mendedikasikan diri secara penuh pada studi terhadap karya-karya Plato dan tema Atlantis.(pb)

Continue Reading

Books

Cinta, Laut, dan Kekuasaan dalam Epos La Galigo: Episode Pelayaran Sawerigading ke Tanah Cina

Published

on

BUKU berjudul “Cinta, Laut, dan Kekuasaan dalam Epos La Galigo (Episode Pelayaran Sawerigading ke Tanah Cina: Perspektif Filologi dan Semiotik)” ini merupakan buah pena Nurhayati Rahman.

Karya setebal 473 halaman ini diolah dari disertasi penulis di Universitas Indonesia dan diterbitkan dalam bentuk buku oleh La Galigo Press, pada Desember 2006.

Dalam sinopsis buku ini dijelaskan bahwa karya La Galigo merupakan satu-satunya dokumen tertulis yang dimiliki orang Bugis jauh sebelum Islam datang ke Sulawesi Selatan. Karena itu, La Galigo merupakan bukti peninggalan kebudayaan orang Bugis yang paling tua dan lama, mendahului peradaban Islam di Sulawesi Selatan. Mattulada memperkirakan sekitar abad ke-7 sampai 9 M, Fachruddin menyebut abad ke-13 M, dan Pelras abad ke-14 M.

Di dalamnya menggambarkan kepercayaan lama orang Bugis yang mengisahkan tentang kehidupan para dewa-dewi di langit dan di bawah laut. Perkawinan dewa di langit dan dewi di bawah laut itu yang melahirkan bumi, tempat manusia beranak pinak, yang sekarang dikenal sebagai manusia Bugis. Hampir semua episode La Galigo diwarnai oleh kehidupan dan kejayaan di laut.

Buku ini terdiri atas lima bab, masing-masing membahas: (1) Pendahuluan yang mengulas latarbelakang masalah, sumber data penelitian, sejarah pengkajian La Galigo, karakteristik Akasara Bugis/Makassar, dan La Galigo dalam perspektif Sastra Bugis, Perspektif Religi, dan Persepektif sejarah; (2) Naskah-naskah SSLTC meliputi pengantar teori dan metode Filologi, tempat-tempat penyimpanan naskah SSLTC, dan deskripsi naskah; (3) Edisi teks terjemahan dan SSLTC meliputi metode transkripsi dan terjemahan, transkripsi dan terjemahan Naskah F, serta transkripsi dan terjemahan Naskah Q; (4) Analisis teks SSLTC dalam perspektif Semiotik meliputi analisis sintaksis semiotik urutan peristiwa, analisis semantik semiotik tentang tokoh-penamaan tokoh-latar tempat-tema, analisis pragmatis teks SSLTC, serta (5) kesimpulan.(pb)

Continue Reading

Trending